Pada abad 19, tahun 1846-1847. Pada waktu itu masyarakat
Jerman ditimpa musibah kelaparan dan musim dingin yang hebat. Akibat cuaca buruk tersebut, banyak penduduk
yang kelaparan. Penyakitpun menyerang mereka. Akhirnya kehidupan menjadi sangat
kacau. Para petani yang menggantungkan hidup pada kemurahan alam tak
berdaya.
Henry Wolff seorang pejabat
lokal setempat menggambarkan kondisi para petani saat itu sebagai “Dunia Tak
Berpengharapan”. Miskin tak berdaya dan pertanian berantakan. Masyarakat tidak
memiliki uang untuk membeli mesin pertanian, pupuk, bibit atau membangun
peternakan untuk meningkatkan pendapatan.
Pada saat
itu petani adalah korban yang sangat menderita. Para petani meminjam uang dari
lintah darat dengan bunga yang sangat tinggi. Disamping itu mereka meminta
jaminan atas lahan pertanian mereka. Apabila mereka gagal membayar pada saat
jatuh tempo maka tanah pertanian dan harta benda lain yang mereka gadai
langsung disita. Bahkan sering terjadi harta benda para petani juga menjadi
incaran para lintah darat . Kehidupan para petani pada waktu itu ibarat “gali
lobang tutup lobang, tutup hutang lama, cari hutang baru.”
Tahun 1849 saat Friedrich
Wilhelm Raiffeisen menjadi walikota ia mendirikan Perkumpulan
Masyarakat Flamersfeld untuk membantu para petani miskin yang terdiri dari 60
orang kaya. “Kaum miskin harus segera ditolong” begitu katanya. Maka Raiffeisen
mengundang kaum kaya agar mengumpulkan uang untuk menolong kaum miskin. Kaum
kaya menanggapi secara positif seruan sang walikota
Usaha ini ternyata tidak
membuahkan hasil dan tidak menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh kaum
miskin. Derma atau bantuan cuma-cuma tidak dapat memecahkan masalah kemiskinan
namun menambah beban karena jumlah warga miskin menjadi terus bertambah karena
mudahnya mendapat sumbangan.
Penggunaan uang oleh kaum
miskin tidak terkontrol, bahkan tidak sedikit yang cepat-cepat memboroskan
uangnya agar menerima derma lagi. Akibatnya para dermawan tidak berminat
membantu kaum miskin lagi.
Friedrich Wilhelm Raiffeisen, pada waktu
itu juga mendirikan Brotveiren, suatu
kelompok yang membagi-bagikan roti kepada kaum miskin. Kemudian ia mendirikan
pabrik roti yang menjual roti kepada orang yang tidak mampu dengan harga murah
. Ia juga mendirikan perkumpulan yang bertugas meminjamkan uang dan membeli
bibit kentang kepada petani. Tetapi hal itu ternyata juga tidak menyelesaikan
masalah kemiskinan secara permanen. Hari ini diberi, besok sudah habis, begitu
seterusnya.
Friedrich Wilhelm Raiffeisen pindah ke Heddersdoff dan menjabat lagi menjadi walikota. Ia juga
mendirikan perkumpulan Heddesdorfer
Welfare Organization suatu organisasi yang bergerak dalam bidang sosial dan
pendidikan. Kemudian organisasi ini dikenal luas oleh masyarakat. Walaupun
pengorganisasiannya berhasil tetapi kemudian muncul berbagai kendala. Para
penanam modal dari kaum kaya mulai luntur semangatnya, karena keuntungan
organisasi tersebut tidak mereka rasakan.
Reiffeisen
terus memperbaiki dan menyempurnakan gagasan terutama mengenai prinsip dan
metode pengorganisasian masyarakat. Akhirnya ia mengganti pendekatan dari
pendekatan derma dan belas kasihan dengan PRINSIP MENOLONG DIRI SENDIRI
(selfhelp). Ternyata pendekatan ini sukses.
Tahun 1864 Friedrich
Wilhelm Raiffeisen mendirikan
sebuah organisasi baru berama “Heddesdorfer Credit Union” dimana kebanyakan anggotanya adalah para petani. Untuk
menjadi anggota, seseorang harus berwatak baik, rajin, dan jujur. Untuk
mengetahuinya, para tetangga harus memberikan rekomendasi. Kegiatannya mirip arisan, mengumpulkan sejumlah uang lalu
meminjamkannya kepada anggota yang memerlukan. Manajemen Heddesdorfer
Credit Union dijalankan secara demokratis dengan cara:
1.
Setiap
anggota berpartisipasi dalam rapat anggota.
2.
Satu anggota
satu suara.
3.
Para anggota
memilih pengurus dan membuat pola kebijakan bersama.
4.
Dipilih
suatu badan yang disebut dengan pengawas.
5.
Pengawas
bertugas mengawasi kegiatan Credit Union dan membuat laporan pengawasan kepada
rapat anggota
6.
Raiffeisen
menekankan kerja sukarela kepada Pengurus dan Pengawas
7.
Yang boleh
menerima imbalan hanyalah kasir purnawaktu yang menjalankan operasional
Organisasi ini berkembang baik dan berjalan sesuai dengan keinginan sang
walikota. Melalui organisasi anggota yang terlibat memiliki kemampuan untuk
bangkit dari kemiskinan ini secara bertahap kemiskinan mulai berkurang.
Berdasarkan pengalaman di
atas, Friedrich Wilhelm Raiffeisen sang
walikota akhirnya memiliki kesimpulan:
·
Sumbangan tidak
menolong kaum miskin, tetapi sebaliknya merendahkan martabat manusia yang
menerimanya.
·
Kesulitan si
miskin hanya dapat diatasi oleh si miskin itu sendiri.
·
Kemiskinan disebabkan
oleh cara berpikir yang keliru
·
Si miskin
harus mengumpulkan uang secara bersama-sama dan kemudian meminjamkan kepada
sesama mereka.
·
Pinjaman
harus digunakan untuk tujuan produktif yang memberikan penghasilan. Jaminan
peminjam adalah watak peminjam.
Singkatnya Heddesdorfer
Credit Union yang dibangun Raiffeisen, petani dan kaum buruh
berkembang pesat di Jerman. Sampai wafatnya Raiffeisen tahun 1988, terdapat 425
Credit Union di Jerman. Keberhasilan Heddesdorfer Credit Union terjadi karena
menjalankan 3 prinsip utama; Kemandirian (Swadaya), Setiakawan (Solidaritas)
dan Penyadaran (Pendidikan) yang akhirnya menjadi prinsip dasar Credit Union
yang berkembang keseluruh dunia.
Dari tempat kelahirannya di Jerman,
pada tahun 1866 gerakan co-operation
ala Schulze-Delitzsch yang dikembangkan oleh Raiffeisen juga dibawa dan
diperkenalkan oleh Luigi
Luzzati (11 Maret 1841 – 29 Maret 1927) ke negara Italia.
Beberapa pembaharuan dilakukan oleh Luzzati, antara lain diterapkannya prinsip limited liability, simpanan
kecil (agar yang miskin dapat menjadi anggota dan menabung), sistem sukarela,
pelayanan jemput bola, dapat menerima simpanan dari non-anggota dengan syarat
pinjaman yang lebih ketat. Dia dikenang sebagai
pendiri gerakan Credit
Union dari Italia. Luigi Luzzati
juga menulis “Dio nella libertà ”
(God in
Freedom), buku yang cukup
dikenal, membahas tentang pentingya toleransi
beragama.
Leone Wollemborg (4 Maret 1859 – 19 Agustus
1932) ekonom dan politisi Italia yang memperkenalkan Credit Union ala
Raiffeisen di perdesaan Loreggia Italia. Bersama 30 buruh tani serta pemilik tanah kecil, ia mendirikan bank co-operation pertama di Lorreggia Italia tahun 1883. Tujuan
bank ini untuk membantu
pemilik tanah kecil, dan pekerja pertanian bangkit dari kemiskinan dengan
memberi pinjaman jangka
panjang dengan bunga rendah. Dia menerbitkan media bulanan “Rural Cooperation“ (aktivitas bersama pedesaan) dari
tahun 1885 sampai 1904.
Credit Union yang
diperkenalkan Wollemborg tidak menerima modal dari pihak luar kecuali dari
anggota. Dividen tidak dibayarkan ke anggota. Bila ada keuntungan dialokasikan
ke dana cadangan untuk menjaga kerugian akibat kredit macet. Bila sudah besar,
dana cadangan tersebut dapat dipakai untuk membiayai ongkos operasional. Credit
Union primer di bawah koordinasi Puskopdit BKCU-Kalimantan cenderung
mempraktekkan Credit Union gaya Raiffeisen dan Leone Wollemborg .
Pada permulaan abad-20, selain dari
Jerman yang juga diadopsi di Italia. Credit Union (terutama versi Raiffeisen),
diperkenalkan pula di Austria, Perancis dan Inggris. Salah satu tokoh Inggris
yang memperkenalkan Credit Union di sana adalah Henry W. Wolf, meskipun tak
berkembang sepesat di daratan Eropa. Dari Henry W. Wolf yang pertama merintis
Credit Union di seberang Samudera Atlantik, di Canada.
Seorang
wartawan Kanada keturunan Perancis, Gabriel-Alphonse Desjardins (5
November 1854 - 31 Oktober 1920) belajar
Credit Union melalui korespondensi dan konsultasi dengan Henry W. Wolff, Charles Rayneri (direktur banque populaire di Merton,
Perancis) dan Luigi Luzzatti. Setelah dia yakin dan memahami gerakan Credit
Union, pada tanggal 6 Desember 1900 Ia
mendirikan Credit Union di kota kecil Levis di Quebec, Canada dengan sebutan “La Caisse Populaire” Istilah “Caisse” adalah istilah khas yang dipilih oleh Desjardins,
yang artinya “Perkumpulan Kredit” Dia adalah orang pertama dalam gerakan Credit
Union yang memperbaiki dan mengganti sebutan “bank” yang gunakan untuk Credit
Union di Eropa menjadi “Caisse”.
Desjardins meyakini, sesungguhnya Credit Union bukan bank, melainkan
perkumpulan orang-orang yang bersama mengelola secara mandiri tentang kredit.
Desjardins merupakan perintis Credit
Union di Canada, pembaharu
dan pembuat pondasi dasar
Credit Union sebagai gerakan sosial kerakyatan untuk dunia. Dia membakukan Credit
Union sebagai gerakan lengkap dengan budaya demokrasi tersistem dan memiliki
dasar kerja berupa Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
Edward Albert Filene (3
September 1860 - 26 September 1937) Seorang pengusaha Amerika yang juga sosial etrepreneur yang dermawan membawa Credit Union ke Amerika
Serikat. Ia bekerjasama dengan Alphonse Desjardins dan Piere mendirikan Credit
Union di Amerika Serikat.
Atas
bantuan Pierre Jay
(4 Mei 1870 - November 24, 1949), Pada bulan April 1909, Massachusetts menjadi
negara bagian pertama yang memberlakukan undang-undang Credit Union. Piere Jay
(Komisaris Massachusetts State Bank) juga menjadi ketua pertama Federal Reserve
Bank New York pada tahun 1913
Edward
Filene kemudian mendirikan lagi Credit
Union National Extention. Ia menyewa Seorang Pengacara Roy F. Bergengren untuk
membantunya menerapkan undang-undang Credit Union agar berlaku di semua negara
bagian dan ditingkat federal. Tahun 1934, Roy F. Bergengren membentuk gabungan Credit Union di Amerika Serikat dengan nama
Credit Union National Association
(CUNA). Pada masa pemerintahan Presiden Franklin D. Roosevelt,
kongres mengesahkan undang-undang Credit Union Federal yang mengizinkan
pendirian Credit Union di seluruh wilayah Amerika Serikat. Credit Union National Association (CUNA) ini kemudian membentuk Biro Pengembangan
Credit Union sedunia, yang diresmikan menjadi World Council of Credit Unions
(WOCCU) pada 1971. Kantor pusatnya di Madison, Wiscounsin Amerika Serikat.
Credit Union kemudian berkembang ke seluruh dunia, berikut ini adalah data
perkembangannya.
Struktur Jaringan
Credit Union
·
WOCCU : World Council
of Credit union
·
ACCOSCA : The Afrika Cooperative and Credit Association
·
AFCUL : The Australian
Federation of Credit Union Limited
·
CUNA : The Credit Union National Association (USA)
·
ACCU : The Asian Confederation of Credit Union (Bangkok)
·
CCS : The Canadian Cooperative Credit Society
·
CCCU : The Caribbean Confederation of Credit Union
·
COLAC : The Confederation Latino Americana deCooperative de Alhoro
·
INKOPDIT : Induk Koperasi Kredit
·
Puskopdit :Pusat Koperasi Kredit (Credit Union Sekunder)
·
CU : Credit Union (Primer)
·
Anggota : Masyarakat anggota Credit Union.
Federasi
Credit Union di Asia
1.
Bangladesh, CCULB-The Cooperative Credit Union
League of Bangladesh ltd
2.
Hongkong, CULHK-Credit Union League of
Hong Kong
3.
Indonesia , CUCO- Credit Union Counselling Office (namun dalam perjalanan waktu berganti nama menjadi
BK3I-Badan Koordinasi Koperasi Kredit
Indonesia lalu berganti lagi dengan nama INKOPDIT-Induk Koperasi Kredit) dengan alamat website masih menggunakan
CUCO, www.cucoindo.org)
4.
Jepang , JCU - Japan Credit Unions
5.
Korea, NACUFOK - National Credit Union
Federation of Korea
6.
Malaysia, WCCS - Workers Credit Co-operative Society Ltd.
Malaysia
7.
Nepal, NEFSCUN - Nepal Federation of Savings and Credit Cooperatives Union
8.
Papua New Guinea , FESALOS - Federation of Savings & Loan Societies PNG
9.
Philippines,
a.
NATCCO - National Confederation of Cooperatives
b.
PFCCO - Philippine Federation of Credit Cooperatives
10.
Republic of China Taiwan, CULROC - Credit Union League of the Republic of China Taiwan
11.
Sri Lanka , SANASA - Federation of Thrift & Credit Cooperative Societies Sri Lanka
12.
Thailand ,
a.
CULT - Credit Union League of Thailand
b.
FSCT - Federation of Savings and Credit
Cooperatives of Thailand
13.
Vietnam, CCF - Central People’s Credit Fund – Vietnam
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar