Senin, 17 November 2014

Pendekatan Atribut



Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Kelvin Lancaster pada tahun 1966. Teori-teori sebelumnya menggunakan asumsi bahwa yang diperhatikan oleh konsumen adalah produknya, maka pendekatan atribut ini didasarkan pada asumsi bahwa perhatian konsumen buka terhadap produk secara fisik, melainkan lebih ditujukan kepada atribut produk yang bersangkutan. Pendekatan ini menggunakan analisis utilitas yang digabungkan dengan analisis kurva indiferens. Yang dimaksud dengan atribut suatu barang adalah semua jasa yang dihasilkan dari penggunaan dan atau pemilikan barang tersebut. Atribut sebuah mobil antara lain meliputi jasa pengangkutan, pretise, privacy, keamanan, kenyamanan, dan sebagainya.

Dalam pendekatan atribut diasumsikan bahwa rumah tangga yang telah membagi-bagi anggaran untuk tiap kelompok kebutuhan. Misalnya untuk sandang, pangan, perumahan, kesehatan, dan sebagainya. Persoalan selanjutnya ialah bagaimana jumlah anggaran untuk makan didistribusikan di antara berbagai pilihan makanan, bagaimana jumlah anggaran untuk sandang dialokasikan, berapa banyak yang digunakan untuk membeli baju, sepatu, dan sebagainya.

Konsumen mendapatkan kepuasan dari pengkonsumsian atribut. Namun demikian, konsumen harus membeli produk untuk memperoleh atribut tersebut. Jadi, produk itu merupakan alat untuk menyampaikan atribut dalam proses konsumsi. Setiap barang memberikan satu atribut atau lebih dalam suatu perbandingan tertentu.

Sebagai contoh yang melukiskan seorang konsumen yang biasa makan di luar rumah di enam restoran (A, B, C, D, E, dan F). Atribut pada 6 restoran tersebut digambarkan pada tabel di bawah ini.

Tabel
Atribut dan Harga Makan di Enam Restoran
Restoran
Harga per makan ($)
Derajat atribut
Rasio nyaman/lezat
Makan per $100
Nyaman
Lezat
A
22,22
89
22
4,05
4,50
B
25,00
94
50
1,88
4,00
C
27,30
76
86
0,88
3,66
D
26,47
57
90
0,63
3,78
E
18,95
18
72
0,25
5,28
F
19,74
10
77
0,13
5,07
Sumber: Evan J. Douglass, fourth edition, Managerial Economics: Analysis and Strategy, (New Jersey: Prentice-Hall International, 1992, hal.85

Seberapa banyak suatu barang itu harus dibeli ditentukan oleh besarnya anggaran dan harga barang yang bersangkutan. Dari tabel di atas dengan anggaran $100 konsumen tersebut mendapatkan dari restoran A sebanyak (4,5 x 89) = 400,5 satuan atribut kenyamanan suasana restoran dan 4,5 x 22 = 99 satuan atribut kelezatan makanan. Demikian pula dari restoran B, C, D, E. Dan F diperoleh jumlah satuan atribut dengan cara yang sama.


Sumber:



http://literaturekonomi.blogspot.com/2014/01/analisis-perilaku-konsumen-melalui.html
 

0 komentar:

Posting Komentar